disaat tak ada lagi tempatku bersandar,
kamu datang
memberikan bahu hangat untukku menyandarkan keluhku
kau menabur harapan diladang hatiku
begitu ingin aku menuainya denganmu
kamu datang
"aku bukan tempatmu bersandar" katamu
kini, hadiahmu hanya punggung itu
punggung yang kutatap kabur karna air mataku
Kamu datang
Dalam tiap mimpi semuku
dalam tiap doa yang kutepis agar tak ada lagi namamu
Kamu datang
menghadiahkan perih,,
menyadarkanku tak ada lagi tempat bersandar selain Allah
Aku berjalan,
hidupku mulai beranjak,
aku semandiri karang, ya aku congkak
Karena ingin kau melihatku tak putus harapan
Kamu datang
Menjanjikan lebih dari bahumu
tak lagi menabur, kau menyuguhkan ranum buah itu
"aku mempersiapkan semuanya hanya untuk saat ini" katamu
Kamu datang
membuatku membenci diriku
diriku yang goyah, karena begitu ingin menyambut tanganmu
"Sehebat apa dirimu, memainkan hidupku ditanganmu tanpa mengikatku, dan kini kau datang ingin memintaku dari ayahku?"
"Karena aku bukan nomor satumu, tak sepantasnya aku mengikatmu. Aku mendambakan nomor dua dalam hidupmu setelah Dia",bisikmu tanpa penyesalan.
Aku luruh,, aku menerimamu,
Kamu datanglah...
Yogyakarta
01112014 20;06
fikNoFik