Nyesel banget tulisan pertama di bulan April ini justru tentang emosi. Dan lagi ini bukan artikel tapi sedikit-ups ini bisa dibilang sedikit ato ga aku juga rada ragu- curhat -__-‘’
Aku emank bukan orang nyante yang segala hal bisa dianggap mudah. Apalagi jika sudah menyangkut privacy dan barang yang aku sayang. Aku mudah marah tapi tak mudah meluapkannya. Aku lebih sering diam dan mengisolasi diri sampai emosiku reda. Aku tak ingin memperlihatkan emosiku. Meski saat aku terus diam tentu orang dengan mudah menebak aku tidak stabil. Yeah untuk satu hal ini aku seperti buku bergambar yang dengan mudah semua orang bisa membacanya.
Daannn, sayangnya hari ini aku gagal diam. Semua itu meluap dan memuncak. Tubuhku menggigil karena tak sanggup menahannya. Suaraku serak mengucap kata. Aku marah. Dan aku berteriak karena emosi itu tak sanggup aku handle. Sama sekali bukan kata hiperbol yang aku tulis karena aku benar-benar mengalaminya.
Aku benci tubuhku menggigil karena emosi. Aku benci berteriak. Karena sekali aku menggigil semua akan salah paham dengan nadaku.
Kau benar-benar membuatku sangat marah saat kau membuatku menggigil. Karena aku sendiri bahkan tak bisa mengontrol diriku saat itu. Aku benci hal itu :’(
Aku benci hari ini.
‘Bie…
Dengarkan aku. Dengarkan ceracauku saat aku marah. Aku butuh meluapkannya agar aku tak lagi menggigil. Jangan tinggalkan aku untuk alasan apapun. Tak juga untuk coklat ataupun pisang. Aku tak butuh coklat ataupun pisang, semua itu tak membuatku reda saat aku menggigil. Cukup kau dengarkan aku. Biarkan aku meracau, kemudian biarkan aku diam di sisimu. Aku akan memikirkan segala hal, membiarkan otakku merayap untuk mulai mengambil alih emosi yang melampaui batas. Membiarkan jantungku dikontrol lagi dan membiarkan tubuhku bertindak sesuai kemauanku.
Aku menggigil lagi hari ini, selepas setahun lalu.
Aku memang bukan orang yang mudah.
Semarang, 5 April 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar