12 Februari 2011

Mengingatkan

 
Bentar lagi 14 Februari, hari valentine yang biasa dimaknai sebagai hari kasih sayang. Kebanyakan orang khususnya remaja biasanya heboh nyiapin segala sesuatu di hari ini. Dari coklat, kado, rencana makan malam special dan lainnya yang jelas sama pasangannya deh. Satu yang ditanya buat kamu-kamu yang udah heboh nyiapin semua itu. Kamu muslim bukan?
Duh hal itu lagi. Biasa banget ngomongin soal gituan !
Iya emank biasa banget di bahas soal hari valentine dengan pandangan islam. Makanya aku kasih judul artikel ini mengingatkan. Karena aku tau, pasti kebanyakan orang udah tau masalah ini. So, emank udah tau, tapi biar ga lupa aku ingetin yah… :D
Mulai dari ketetapan dari Rosulullah {Shalallaahu ` Alaihi wa sallam}, beliau bersabda : “Barangsiapa meniru suatu kaum maka dia termasuk dari kaum tersebut”.
Trus emank valentine perayaan suatu kaum? Valentine kan global?
Biasanya itu yang bakal terlintas dikepala mendengar hadist itu. Jadi aku ingetin lagi asal mula terjadinya hari valentine. Check this out..
Versi pertama
Perayaan hari Valentine termasuk salah satu hari raya bangsa Romawi paganis (penyembah berhala), di mana penyembahan berhala adalah agama mereka semenjak lebih dari 17 abad silam. Perayaan valentin tersebut merupakan ungkapan dalam agama paganis Romawi kecintaan terhadap sesembahan mereka.
Versi kedua yang terkenal banget
Valentine adalah seorang pendeta yang hidup di Roma pada abad ke-III. Ia hidup di kerajaan yang saat itu dipimpin oleh Kaisar Claudius yang terkenal kejam.Claudius berfikir bahwa jika pria tidak menikah, mereka akan senang hati bergabung dengan militer. Lalu Claudius melarang adanya pernikahan.  St. Valentine menolak untuk melaksanakannya.
St. Valentine tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu menikahkan para pasangan yang tengah jatuh cinta meskipun secara rahasia. Aksi ini akhirnya diketahui oleh kaisar yang segera memberinya peringatan, namun ia tidak menggubris dan tetap memberkati pernikahan dalam sebuah kapel kecil yang hanya diterangi cahaya lilin.
Sampai pada suatu malam, ia tertangkap basah memberkati salah satu pasangan. St. Valentine tertangkap. Ia dijebloskan ke dalam penjara dan divonis hukuman mati dengan dipenggal kepalanya. Bukannya dihina oleh orang-orang, St. Valentine malah dikunjungi banyak orang yang mendukung aksinya itu. Salah satu putri penjaga penjara sendiri.
Pada hari saat St. Valentine  dipenggal tanggal 14 Februari, St. Valentine menuliskan sebuah pesan untuk gadis putri sipir penjara tadi, ia menuliskan Dengan Cinta dari Valentinemu.

Pesan itulah yang kemudian mengubah segalanya. Kini setiap tanggal 14 Februari orang di berbagai belahan dunia merayakannya sebagai hari kasih sayang. Orang-orang yang merayakan hari itu mengingat St. Valentine sebagai pejuang cinta.
Udah baca kan? Udah inget kan kalau valentine itu merupakan perayaan suatu kaum. Muslim bukan? Udah jelas tertulis, bukan muslim lah. Versi pertama lebih tegas nyebutin valentine tuh perayaan kaum paganis. Lah kalo kita ngerayain hari valentine kan berarti kita niru kaum paganis itu. Jadi kalu niru kaum paganis maka bakal jadi bagian dari kaum itu. Igh mau ga? Nau’dzubilahimindzalik deh. Udah bangga koq jadi muslim kenapa mesti ternodai. Padahal kan kasih sayang bisa diungkapin kapan aja. Ga mesti hari valentine kan. Masa kasing sayang diungkapin cuma satu hari dalam setahun. Duh minim banget. Lagian kan lebih romantic kalo kita nunjukin kasih sayang tanpa moment. Misalnya aja bukan hari ultah, bukan hari jadian, bukan hari khusus tiba-tiba pasangan ngasih bunga/coklat/kado terus dia ngomong “I can’t life without u, lovely” . Duh rasanya gimana gitu, kedengeran gombal emang tapi ga bisa dipungkiri kalo cewe tetep klepek-klepek kalo denger ucapan itu.
Teruuuuuusss…masih mau ngerayain valentine?
Aku ingetin satu lagi deh yang lebih tegas. Nee dia…
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah—rahimahullah—berkata, “Adapun apabila seorang Muslim menjual kepada mereka pada hari-hari raya mereka segala yang mereka gunakan pada hari raya tersebut, berupa makanan, pakaian, minyak wangi dan lain-lain, atau menghadiahkannya kepada mereka, maka itu termasuk menolong mereka mengadakan hari raya mereka yang diharamkan. Dasarnya adalah kaidah yang mengatakan tidak boleh menjual anggur kepada orang kafir yang jelas digunakan untuk membuat minuman keras. Juga tidak boleh menjual senjata kepada mereka bila digunakan untuk memerangi kaum Muslimin.” Kemudian beliau menukil dari Abdul Malik bin Habib dari kalangan ulama Malikiyyah, “Sudah jelas bahwa kaum Muslimin tidak boleh menjual kepada orang-orang Nashrani sesuatu yang menjadi kebutuhan hari raya mereka, baik itu daging, lauk-pauk atau pakaian. Juga tidak boleh memberikan kendaraan kepada mereka, atau memberikan pertolongan untuk hari raya, karena yang demikian itu termasuk memuliakan kemusyrikan mereka dan menolong mereka dalam kekufuran mereka.” (Al-Iqtidhaa 229-231).
Fiuh…beneran tuh. Malah tegas banget. Jual barang-barang keperluannya aja ga boleh apalagi mo ngerayain, ya jelas lah ga banget..:p
Kembali soal valentine. Bener-bener ga ada manfaatnya kan… malah banyakan kejelekannya atau lebih keren dibilang banyakan mudaratnya.
Kan sekarang udah inget tuh semua hal ga baeg valentine. Jadi piker ulang deh kalo mau ngerayain valentine. Okey guys… :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar