Hujan selalu menyapaku di pengawal senja, menitikan air penyejuk rindu yang mulai panas tak lagi hangat. Kau bilang, kau akan mendekapku tiap rintik air jatuh menemui bumi. Tak seperti kebanyakan adam yang gentar, kau tegar menerobos jarum langit itu demi aku. Tapi setahun lewat Gara.. Awan itu membawamu terlalu jauh dariku. Sayup angin pun tak lagi perdengarkan rindumu. Temui aku Gara.. Seperti hujan yang membuaiku tiap pintu senja terbuka.
Semarang, 17 Maret 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar