“DASAR IBLIS..(Iblis itu pintar, tirulah IQ iblis tapi jangan tiru kelakuannya)” by Wy
Kutipan di atas itu adalah ujaran seorang dosenku. Baru kemarin memang dia melanjutkan kata-kata dalam kurung itu. Biasanya slalu berhenti pada huruf S sebelum titik itu. Tentu akan menjadi sebuah makian yang sangat sarkastis saat dia tak melanjutkan ucapannya dengan kata-kata dalam kurung itu. Dan itu benar-benar membuat raga bergetar ketika pikiran kosong tapi kita dituntut menjawab dengan benar saat kita menjadi pusat perhatian seluruh kelas. Ujian mental. Siap tak siap kau akan menerimanya.
Awalnya kupingku benar-benar panas setiap kali sang dosen mengeluarkan ujaran khasnya itu, meski bukan di tujukan padaku tapi tetap saja rasanya ‘ndledeg’. Bayangkan saja jika kau yang tengah maju berpikir keras sementara otakmu dikuasai grogi karena tekanan berbeda yang kau rasakan ketika maju ke depan kelas dan si dosen mengeluarkan ujaran khas itu dengan suara lantang yang membuat semua terjaga dari pikiran apapun. Rasanya kau akan makin terbungkuk karena beban yang beratus kali bertambah berat. Kau tak ingin mendengar makian itu lagi. Dan kau akan semakin berusaha.
Sebuah motivasi. Memang. Dengan cara memberikan tekanan yang tepat, karena ada sebuah teori (belum kucari literaturnya di buku :p) ketika seseorang berada dalam tekanan tertentu, alam bawah sadarnya akan mendesaknya mengeluarkan kemampuan yang sebenarnya. Mungkin kau pernah mengalaminya saat terdesak dan kau bahkan berujar kau tak menduga bisa melakukannya. Sebuah cara pemberian motivasi yang menarik bagiku.
Tapi sangat kontradiksi dengan ujaran itu jika dipandang dengan kacamata moral. “Dasar Iblis” Tidakkah kau juga bergetar hanya dengan membaca makian itu. Iblis dalam masyarakat merupakan symbolik yang sangat jelek. Iblis adalah makhluk yang diciptakan untuk menggoda keimanan seseorang, mengajak kepada semua hal buruk agar suatu saat nanti menemaninya di neraka. Karena symbolik itu yang melekat dalam masyarakat maka ujaran si dosen itu bisa disebut makian. Meneriakimu tentang kejahatan. Berbeda saat tiba-tiba seseorang dengan nada yang sangat kasar meneriakimu “DASAR MAILAIKAT”. Kamu mugkin juga akan bergetar, bukan karena emosi negatif tapi karena bingung dengan nada dan ucapan yang tak selaras lalu kemudian 90% akan merasa tersanjung. Yeah malaikat selalu diidentifikasikan dengan segala hal yang baik. Jika kau diteriaki seperti itu bukankan itu artinya pujian. Meneriakimu tentang kebaikan…
Kembali tentang kisah iblis si dosen..Hhe..
Setelah 14 kali pertemuan terbiasa dengan ujaran yang sarkastis itu. Telinga menjadi tebal bahkan beberapa anak suka menggunakan ujaran itu untuk memperolok si dosen di luar kelas. Dan TAADAAA’ di pertemuan ke-15 barulah si dosen meneruskan ucapannya dengan kata-kata dalam kurung di atas.
Aku tertawa, bukan memperolok melainkan tertawa lega menyadari maksud baik sang dosen. Dia jeli memandang susu yang masih terlihat putih meski telah dirusak nila. Artinya dia punya pandangan positif dan cenderung melihat dari kebaikan akan sesuatu hal. Ga percaya..
Lihat contohnya. IBLIS. Sudah disebutkan iblis cenderung menjadi simbol kejahatan. Tapi tidak ingatkah kau tentang cerita awal iblis ketika pelajaran agama?
Dahulunya Iblis adalah ahli ibadah yang ketaatannya perlu di acungi jempol. Dia pintar fiqih, iman, dan segala hal tentang seluk beluk agama. Tapi satu hal dia dikuasai sombong sehingga dia tak mau bersujud pada Adam karena dia terbuat dari api sedang Adam terbuat dari tanah. Karena melanggar perintah-Nya maka dia dikeluarkan dari surga. Tapi kepintarannya itu kembali mendominasinya katika dia meminta agar diizinkan untuk menggoda anak keturunan Adam. Akhirnya sampai kini iblis di takdirkan untuk menggoda keimanan anak keturunan Adam. Tidakkah kau melihat kegeniusan iblis ? Ketika dimana-mana alim ulama yang seharusnya lebih beriman malah tergiur nikmat duniawi yang sementara. Ketika pemimpin bukan lagi tokoh yang bisa kau tauladani. Ketika kau di anggap Looser karena belum pernah free sex… Oh God..
Yeah.. fokus pada ujaran dosenku.
Sang dosen mamandang dari kaca mata yang berbeda dengan orang lain. Nasehatnya sangat bagus.. “tirulah IQ iblis tapi jangan tiru kelakuannya”. Misalnya : Tirulah kepintaran iblis menggoda tapi jangan kepada hal yang buruk (kelakuan iblis) , godalah orang lain untuk terpana melihat kepintaranmu dan ingin menjadi sepintar dirimu. Itu pesan tersirat dari dosenku kenapa dia kerap memaki semua anak yang maju ke depan kelas. Yeah Awesome world ketika semua kau pandang dari sudut positif…
Benerkan kan Pak W… Hhe… aku tau maksud baeg bapak koq, so aku dikasi nilai bagus ya Pak ^0^..hohoho mesti belajar yah, semoga dapet nilai bagus… Amiin (Catatan ini khusus buat dosenku Wy yang kayanya ga mungkin baca blog ini wkwkwkwk….) :p
Semarang 10-10-2010 (23.58)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar